Selamat datang di tulisan kunjungan saya dan sahabat saya, Isya, ke Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) di Jalan Kebun Renteng Jenggawah, Rambipuji, Jember. Saya sebagai orang Jember asli malah baru ini ke sana, saya pikir Puslitkoka ini ya sekedar sebuah tempat penelitian, tetapi tidak. Banyak hal menarik di dalamnya. Yuk, lanjut baca ya.
![]() |
Isya dan saya di sudut favorit pengunjung Coffee and Cocoa Science Techno Park |
Saya berkunjung ke mari justru diajak (tepatnya minta diajak) oleh sahabat saya ini karena beberapa hari sebelumnya dia membawa coklat kemasan dari Puslitkoka ini. Coklatnya enak dengan kemasan yang tentunya nggak ada di toko-toko/minimarket. Saya jadi ingin beli juga. Hihi...
Kawan-kawan kalau mau berkunjung ke Puslitkoka di jalan Kebun Renteng Jenggawah ini bisa lewat dua jalur, dari daerah Kaliwining, Rambipuji atau masuk lewat dari Jenggawah. Dengan tiket masuk Rp3.000 per orang dan bayar parkir kendaraan (motor roda dua) dua rebu rupiah saja. Buka dari jam 08.00 sampai 16.00 WIB setiap hari, kecuali weekend (Sabtu dan Minggu) hanya sampai jam 15.00 WIB.
Awali perjalanan edukasi kawan-kawan dengan naik kereta edukasi yang unik. Kereta ini dari kayu, jadi sejuk sekali saat naik kereta ini. Untuk naik kereta edukasi, kawan perlu membayar Rp 10.000,-. Dengan itu kawan bisa mengelilingi kebun kopi dan kakao di sini. Di dalam kereta juga ada pemandu yang akan menjelaskan seputar kopi dan kakao selama di perjalanan. Jika ingin bertanya-tanya soal tanaman kopi dan kakao, bebas saja, mumpung kita sedang ada di sini.
![]() |
Kereta edukasi di Puslitkoka |
![]() |
di dalam kereta edukasi, nah di belakang saya itu Mas Pemandu-nya |
Di kebun yang kita lewati juga akan ada rusa-rusa yang hidup di sini. Kita akan diturunkan sebentar jika ingin sekedar memberi makan rusa, berfoto, dan berdekatan langsung dengan rusa tersebut. Oh iya, rumput untuk ngasih makan rusanya sudah disiapkan, kok.
Setelah memberi makan rusa, kita lanjut perjalanan kereta edukasinya mengelilingi kebun kopi dan kakao. Kita akan menjumpai kolam renang untuk anak-anak, dan kuda yang bisa kita sewa untuk naiki jika bertepatan pada hari sabtu dan minggu kunjungan kita. Kalau mau naik kuda cukup membayar Rp 15.000,- dan jadilah kita ksatria kuda amatir, hihi...
Setelah melewati perjalanan sekitar kurang lebih 1 km mengelilingi kebun, kita sampai di akhir perjalanan. Penumpang diperbolehkan turun atau tetap ikut kereta di tempat pemberhentian. Saya memilih turun untuk mengikuti tur pengolahan kopi dan kakao dari awal panen hingga menjadi kopi dan coklat kemasan.
![]() |
Memulai tur pengolahan kopi dan kakao dengan mas pemandu |
![]() |
contoh cetak coklat dan coklat kemasan yang sudah jadi, produk Puslitkoka |
![]() |
Ruang pengolahan kopi dan kakao |
![]() |
Outlet Kopi dan Kakao |
Bagaimana kawan? Sudah pernah ke mari? selamat berlibur, ya.
![]() |
Belum pernah kemari nih aku 😊.
ReplyDeleteRasanya pasti menyenangkan berlibur sambil lihat pekerja mengolah kopi dan cokelat.
Apalagi dibolehin ikut membantu mereka ☺
Iya Mas Himawan, palagi kalau nyium aroma kopi dan coklatnya. Waaa...
DeleteEhh jadi komen pertama, makasih mas himawan. :D
Seru seru seru...
ReplyDeleteBagus nih ada edukasinya. Jadi wisata sekaligus nambah pengetahuan kita
Betul, Bang Day. Belajar sambil bermain kalau kata majalah Bobo.
DeleteWahhh belum pernah kesana ihh, tempatnyaa lucu bangett.. Wahh boleh nih bawa adek kesini, biar ga rewell lagi, katanya mau ketemu rusa rusa itu juga :D
ReplyDeletemangga mas, main main ke puslitkoka :)
Deletepertama kali ke sana kayaknya sekitar tahun 2010an, dulu masih jarang warga yg mengetahui tempat ini. Melihat proses pembuatan coklat secara langsung memang menyenangkan. Seru.
ReplyDeletejadi pengen main kesana lagi nih