Ibu saya pernah bercerita bahwa di danau ini banyak orang mati. Saat itu saya berusia 6 tahun. Tengah berkunjung ke rumah saudara dari saudara saya (ah, ya begitu lah), di daerah Grati, Pasuruan, yang di belakang rumahnya adalah danau. Danau Ranu Grati atau Ranu Klindungan ini. Saat itu begitu membekas di ingatan saya bahwa danau ini menakutkan, dan menyimpan misteri tentunya. Apa benar?
Setelah berkian-kian tahun, saya ingin melihat kembali danau tersebut. Setelah main ke Pasuruan ke kawasan Bromo Tengger sebenernya saya ingin mampir dan melihat danau ini. Tapi apalah daya, karena saya saat itu pergi bersama teman jadinya tak flexibel waktunya.
Di balik kesempatan yang sempit beberapa waktu lalu, dari arah barat saya menggunakan rambu-rambu "Ranu Grati" di jalan besar Pasuruan sana. Syukurlah danau Ranu ini tidak jauh dari jalan besar, kira-kira 2 km masuk ke selatan. Kalau dari arah Probolinggo, belok kiri.
Sempat terlewat dan keluar rute kalau lihat google maps. Lalu balik lagi, lho kok keluar lagi. Lha ternyata danau itu sudah ada di samping jalan yang saya lewati, tetapi karena dibatasi dengan tepian yang tinggi dan saya bingung harus masuk ke wilayah danau lewat mana. Berhentilah saya di samping warung dan ada undak-undak untuk naik ke atas. Saya naik dan "wuaaaah" saya excited dengan danau yang pas di depan mata.
Saya duduk sebentar di bawah pohon sambil menikmati lelah karena motoran sendirian. Lalu memutuskan masuk dengan karcis yang murah banget, Rp 2.500,-. Tapi ya begitu, sayang danau ini kurang mendapat perhatian. Banyak sampah, dan bahkan di tengah danau beberapa gubuk tempat istirahat pencari ikan juga sudah ambruk.
Saya masuk dan bertemu seorang bapak pemancing ikan di danau ini. Menurut beliau, memancing ikan di sini cukup bayar karcis masuk saja, mau dapat ikan berapa pun dapat dibawa pulang, tetapi kadang juga tidak dapat ikan. Anyway, ikan yang paling terkenal di sini namanya ikan Lempuk. Ikan ini lebih kecil dari ikan teri, khas danau ini.
Tempat duduk di pinggir danau ini sepertinya nampak nyaman, tetapi sepi. Padahal sepertinya enak kalau bisa duduk santai atau sambil baca buku menikmati sore sukur-sukur bisa melihat sunset di sini. Daripada wisatawan-nya lebih banyak pemancing ikan-nya sepertinya. Haha..
Nah, bicara soal misteri di danau ini, saya ceritakan sedikit karena sekarang era gadget, buat apa kalau nggak untuk mencari tahu, ya kan. Dari cerita yang saya baca, jadi di danau ini memang memang menyimpan misteri.
Dahulu tepatnya 17 Oktober 1979, danau ini digunakan sebagai latihan TNI dengan tank amphibi. Dari 7 pasukan yang kembali hanya 6 pasukan. Dan pasukan yang hilang tersebut sampai saat ini masih meninggalkan cerita tragis, tetap tidak ditemukan walaupun dulu pernah dikerahkan pencarian bahkan didatangkan juga tim pencari dari luar. Namun tidak menemukan hasil. Konon kejadian tersebut adalah bentuk kemarahan dari penunggu danau, ular raksasa yang dikenal dengan Baru Klinting yang terusik.
Cerita-cerita yang menyebar pun juga menunjukkan kemungkinan-kemungkinan penyebab. Ada yang menyebutkan karena berat tank, kedalaman danau yang mengerucut karena danau ini terbentuk dari aktivitas vulkanik, hingga yang paling misterius adalah sang ular raksasa Baru Klinting yang meminta korban karena saat itu ia sedang mengadakan hajatan dengan Ratu Laut Selatan sehingga kegiatan para pasukan tersebut mengusik ketenangan danau.
Percaya atau tidak, bagi saya yang namanya alam memang memiliki ruh-nya sendiri.
![]() |
Danau Ranu Grati |
Setelah berkian-kian tahun, saya ingin melihat kembali danau tersebut. Setelah main ke Pasuruan ke kawasan Bromo Tengger sebenernya saya ingin mampir dan melihat danau ini. Tapi apalah daya, karena saya saat itu pergi bersama teman jadinya tak flexibel waktunya.
Di balik kesempatan yang sempit beberapa waktu lalu, dari arah barat saya menggunakan rambu-rambu "Ranu Grati" di jalan besar Pasuruan sana. Syukurlah danau Ranu ini tidak jauh dari jalan besar, kira-kira 2 km masuk ke selatan. Kalau dari arah Probolinggo, belok kiri.
Sempat terlewat dan keluar rute kalau lihat google maps. Lalu balik lagi, lho kok keluar lagi. Lha ternyata danau itu sudah ada di samping jalan yang saya lewati, tetapi karena dibatasi dengan tepian yang tinggi dan saya bingung harus masuk ke wilayah danau lewat mana. Berhentilah saya di samping warung dan ada undak-undak untuk naik ke atas. Saya naik dan "wuaaaah" saya excited dengan danau yang pas di depan mata.
Saya duduk sebentar di bawah pohon sambil menikmati lelah karena motoran sendirian. Lalu memutuskan masuk dengan karcis yang murah banget, Rp 2.500,-. Tapi ya begitu, sayang danau ini kurang mendapat perhatian. Banyak sampah, dan bahkan di tengah danau beberapa gubuk tempat istirahat pencari ikan juga sudah ambruk.
![]() |
tidak terawat |
Saya masuk dan bertemu seorang bapak pemancing ikan di danau ini. Menurut beliau, memancing ikan di sini cukup bayar karcis masuk saja, mau dapat ikan berapa pun dapat dibawa pulang, tetapi kadang juga tidak dapat ikan. Anyway, ikan yang paling terkenal di sini namanya ikan Lempuk. Ikan ini lebih kecil dari ikan teri, khas danau ini.
![]() |
Tempat duduk di pinggir Ranu Grati. |
Tempat duduk di pinggir danau ini sepertinya nampak nyaman, tetapi sepi. Padahal sepertinya enak kalau bisa duduk santai atau sambil baca buku menikmati sore sukur-sukur bisa melihat sunset di sini. Daripada wisatawan-nya lebih banyak pemancing ikan-nya sepertinya. Haha..
Nah, bicara soal misteri di danau ini, saya ceritakan sedikit karena sekarang era gadget, buat apa kalau nggak untuk mencari tahu, ya kan. Dari cerita yang saya baca, jadi di danau ini memang memang menyimpan misteri.
Dahulu tepatnya 17 Oktober 1979, danau ini digunakan sebagai latihan TNI dengan tank amphibi. Dari 7 pasukan yang kembali hanya 6 pasukan. Dan pasukan yang hilang tersebut sampai saat ini masih meninggalkan cerita tragis, tetap tidak ditemukan walaupun dulu pernah dikerahkan pencarian bahkan didatangkan juga tim pencari dari luar. Namun tidak menemukan hasil. Konon kejadian tersebut adalah bentuk kemarahan dari penunggu danau, ular raksasa yang dikenal dengan Baru Klinting yang terusik.
Cerita-cerita yang menyebar pun juga menunjukkan kemungkinan-kemungkinan penyebab. Ada yang menyebutkan karena berat tank, kedalaman danau yang mengerucut karena danau ini terbentuk dari aktivitas vulkanik, hingga yang paling misterius adalah sang ular raksasa Baru Klinting yang meminta korban karena saat itu ia sedang mengadakan hajatan dengan Ratu Laut Selatan sehingga kegiatan para pasukan tersebut mengusik ketenangan danau.
Percaya atau tidak, bagi saya yang namanya alam memang memiliki ruh-nya sendiri.
![]() |
I was here. Berfoto memanfaatkan timer. Haha |
Sebelum pulang, memanfaatkan baterai hape yang tinggal beberapa persen untuk berfoto. Sebelum akhirnya drop hapenya, kemudian drop motornya, tetapi alhamdulillah baru sampai rumah dan agak drop saya-nya. Hehe, tapi esoknya sudah semangat lagi, kok.
Teman-teman pernah ke danau ini? Atau ada cerita pengalaman misterius di tempat wisata lain?
Waah serem ceritanya kak, tapi bagus juga tempatnya kok.. saya senang baca blog nya, asik, jadi pengen jalan2.. smngt terus buat nulis kakak
ReplyDeleteThankyou udah nyempetin mampir blog ini dan ninggalin komen ya kak. Bener agak serem, tapi bagus. Hwehe...
DeleteSiapp!!
Danaunya cakep banget ya, keliatan adem gitu
ReplyDeleteYap, setuju Mbak. Bahkan saking ademnya, jadi sepi dan tenang sekali untuk para pemancing. hihihi
Deletepernah masuk mistertuku jalan-jalan ni, pengen kesana . seru kayaknya. senang merasakan yang horor-ror kalau adik, mbak
ReplyDeleteBegitu kah? Wah saya belum pernah nonton mister tukul yang episod ini. Asyik ya, horror-horror, aku juga suka. Hihi
Deleteada kok mbak, cuma uda tahun keberapa . lupa adik. bener kata mbak. kalau mancing disana kayak aman deh :D. setelah ku searching tentang danau ini.
DeleteSekarang acara mister tukul jalan jalan itu masih ada nggak ya? Wah... Searching juga nih kak fajar. Hehe
Deletediyoutube ada mbak :D. seream, apalagi kalau nontn malam malam
DeleteYaa setiap Danau bahkan hutan sekalipun sudah barang tentu pasti mempunyai Aura mistis. Bahkan bukan tidak mungkin dirumah kita sendiri pun tidak jauh berbeda.😄😄
ReplyDeleteAkan tetapi kalau menurut saya pemandangan gambar danau diatas bisa membuat hal yang berbau mistis lenyap karena keindahannya yang alami dan menyegarkan. 😃😄😄
Apalagi danau kan airnya diam ya kak Satria. Wuietss di rumah biarlah jadi penunggu yang tak menggangu ya. Hehe
DeleteYups, hal hal mistis itu tergantikan pemandangan indah danau Kak.
Legenda Baru Klintang ada juga disini ya? Ternyata tidak hanya di Rowo Pening.
ReplyDeleteTempatnya tenang pastinya tempat favorit bagi penghobi mancing.
Wah iya ya mas aris, di rawa pening itu juga legendanya baru klinting ya, saya lupa. Hehe... He em betul sekali, banyak pemancing kemari.
DeleteBarusan lewat situ, belum sempat mampir, jadi penasaran. Baru lihat tanggul tepi jalan saja :)
ReplyDeleteKalo cerita mistis nya denger langsung dari warga sekitar lanjut browsing nemu blog ini :D
Deletekenapa nggak sekalian lihat danaunya? hehe terima kasih sudah mampir dan nyasar di blog ini ya kak
DeleteKepada penulis..nama ular tersebut bukan "Baru klinting" tapi "BANU KLINTING"
ReplyDeleteTolong diralat biar tidak jadi salah pengetahuan kpd yg belum tahu
Halo kak, terima kasih atas koreksinya. Boleh saya tahu dari mana sumbernya? Karena dari banyak tulisan yg saya baca itu menyebutnya 'Baru' salah satunya dari situs resmi pemda pasuruan.
Delete