Ngeteh dan Nyoba Nasi Goreng Parahyangan di Gerbong Restorasi KA

Makan selama perjalanan naik Kereta Api Indonesia adalah salah satu hal yang saya senangi. Makan dengan suasana bergoyang dan menikmati pemandangan sepanjang perjalanan kereta. Apalagi saat suasana hujan, beuh, apa nggak menambah suasana syahdu dan mengobati lapar, tuh. Bukan makan bekal atau roti atau snack yang kita bawa, melainkan makanan yang kita beli di Kereta Api (KA).


menikmati teh panas dalam perjalanan naik KA


Biasanya prama dan prami (sebutan untuk pramugari KA) akan berjalan dari gerbong satu ke gerbong lainnya untuk menawarkan kepada penumpang KA baik itu makanan ringan maupun makanan berat, juga minumannya. Atau jika ingin lebih afdol, Anda bisa pergi ke kereta makan atau gerbong restorasi.

Gerbong restorasi ini biasanya diawali dengan lorong kecil yang kemudian terdapat tempat duduk dan tempat memesan makanan di dalamnya. Makan di sini tidak perlu merasa tidak nyaman seperti makan di dalam kereta penumpang karena sungkan dengan penumpang sebelah kita. Kok sungkan? Iya, kita makan dan dia nggak, kan jadi ngerasa nggak enak. Hehehe.

Kali ini saya naik kereta ekonomi premium Mutiara Timur Siang dari Surabaya ke Jember. Perjalanan dimulai jam 09.00 dari Surabaya. Walau ekonomi, rasanya seperti eksekutif saja. Bersih dan nyaman. Tetapi... Ada hal yang menganggu. Ini ceritanya.

Baca juga: Hal-hal Positif Saat Travelling Naik Kereta Api Ekonomi

Sebenarnya bukan tanpa alasan saya memutuskan pergi ke restorasi. Saya sedang merasa kedinginan sekali karena AC gerbong penumpang sangatlah dingin. Kebetulan saya pun duduk di nomor 18 A, dekat dengan pendingin tentunya. Saya yang belum sarapan pun merasa masuk angin. Duh! Saya merasa badan saya payah sekali akhir-akhir ini, ah dari dulu kamu lemah beb.

Saya saat itu bolak-balik gerbong ke bordes ke gerbong lagi untuk menstabilkan suhu tubuh. Tapi tetap saja makin menggigil. Karena prama-prami tak kunjung lewat menawarkan makanan, saya coba ke gerbong sebelah, gerbong restorasi. Sebenarnya pun ini baru pertama makan di gerbong restorasi. Ternyata nyaman juga!

Segera saya pesan makanan yang tersedia. Adanya tinggal nasi goreng. Ya, sudah, pesan nasi goreng dan teh panas untuk mengenakkan badan. Syukurlah di gerbong kereta makan ini suhu ruangannya lebih bersahabat. Alhamdulillah saya enakan.

bungkus nasi goreng parahyangan kereta api indonesia

Walau saya menyukai makanan kereta, saya tidak selalu beli makan saat naik kereta. Apa hal? Yap, harganya mahal tentu saja jika dibandingkan dengan beli makan di luar. Hanya jika saya benar-benar harus makan, saya beli di sini. Misalnya, saat perjalanan hampir mencapai 10 jam, atau lupa dan tak sempat membawa bekal makanan. Daripada lemas dan berakhir pusing (Iya, saya kalau lapar berujung pusing, hehe).


nasi goreng parahyangan di gerbong restorasi / kereta makan mutiara timur siang

Dan begitulah penampakan nasi goreng yang saya beli di kereta makan dan saya makan di sana dan saat itu juga. Maaf kalau gambarnya tak cukup menarik karena badan sudah berasa bergoyang-goyang dan keburu makan. Tapi percayalah, rasanya nikmat dan gurih. Disajikan dalam keadaan panas. Lauk di dalamnya ada telur ceplok dan ayam goreng. Dengan tambahan kerupuk, acar, irisan timun, dan sambal sachet.

Ditemani dengan teh panas yang manis. Seperti jaket, sarung tangan, dan keberadaan seorang kekasih yang memeluk, teh ini menghangatkan perjalananmu.

Harga

Nasi Goreng Parahyangan: Rp35.000,- *
Teh Panas: Rp10.000,- *

 * Harga bisa berubah sewaktu-waktu

Walaupun mahal dan menguras budget yang pas-pasan, tapi perut harus di isi demi keseimbangan tubuh. Jadi, apa boleh buat. Namun menurut saya tetap worth it, lah. Kuliner di atas kereta, dengan menikmati pemandangan perjalanan, duduk di kereta makan, dan isinya pun juga nggak sedikit.

Bagaimana? Kawan tertarik atau sudah pernah coba kuliner dalam KA?


19 comments :

  1. Harganya 35rb+teh panas 10rb = 45rb ada pajak ppn 10% gak? he he he

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tidak ada om, atau sudah include di dalamnya kali ya hehe

      Delete
  2. ya mbak saya juga pernah merasakan hal yang sama saat naik kereta dari semarang ke jakarta tapi saya gak ke gerbong restorasi soalnya prama-praminya sudah lewat dan rasanya lumayan sih nasi goreng juga kebetulan yang saya pesen sama teh panas luyan buat membantu perjalanan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju ya Mba, nasi gorengnya masih hangat karena baru dipanaskan, dan gurih lagi. Alhamdulillah perjalanan lebih ringan.

      Delete
  3. Saya pernah makan nasi rendang di kereta, tapi lupa kapan dan kereta apa. Kayak TV dinner yang tinggal dipanaskan itu. Tapi ternyata enak juga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul Mba Dyah, sekarang kuliner di KA pakai pemanas, tidak dimasak di snaa lagi. Yup, yummy :)

      Delete
  4. Makan nasi goreng plus telur goreng dan ayam goreng, krupuk, acar, sambal dan minum teh hangat kedengarannya enak tuh mbak Ajeng apalagi kalau sambil lihat view selama perjalanan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Enak banget Mas Aris, apalagi ditemani pemandangan persawahan yang hijau. Hehe

      Delete
  5. Wahhh saya kalau dalam Kereta Api tidak ingin melakukan apa apa, kalau bisa cepat sampe dan langsung jalan atau tidur. Ga tenang bangett wuehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahha saya malah susah tidur kalau dalam perjalanan..

      Delete
    2. Sama sih mba, maksudnya kalau bisa langsung sampe aja, dan bisa tidur dirumah gitu wkwkw :v, kalo tidur di kereta paling gak bisa banget wuehehe

      Delete
    3. Eeh gitu toh maksudnya. Hhehe iya ding, sama ya mas.

      Delete
  6. Harganya masuk akal tuh hehehe.
    Smg rasanya masuk akal juga

    ReplyDelete
  7. Mantul mbak, jadinya bisa kuliner sekaligus lihat pemandangan dari KA

    ReplyDelete
  8. Aku naik kereta juga suka jalan2 ke gerbong restorasi. Jajan :P

    ReplyDelete

Silakan tinggalkan jejak di sini :)

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates