Bioskop di Jember sudah makin banyak. Dulu, hanya satu yang jadi tempat nonton film masyarakat Jember, New Star Cineplex (NSC) Jember. Sekarang sudah dibuka bioskop-bioskop baru dengan tempat yang lebih dekat dengan perbelanjaan yang mungkin lebih banyak dikunjungi orang-orang.
Saya masih ingat, NSC adalah tempat pertama saya nonton film di bioskop. Saat itu filmnya Sang Pemimpi yang merupakan sekuel dari Laskar Pelangi. Kalau tidak salah, itu film tahun 2008. Saya pun saat itu hanya menonton karena menemani teman, dan karena sudah kecapekan saya tidur saat film tayang. Memang enak ya, tertidur di bioskop dengan kursi yang empuk. Bangun-bangun film sudah usai. Hehe.
Kini, NSC seakan makin ditinggalkan oleh waktu. Masyarakat mulai berbondong mencoba dan menikmati bioskop-bioskop baru yang harganya juga rata-rata sama namun dengan kondisi yang lebih baru dan nyaman. Seperti di Lippo Mall, sebelum atau setelah nonton bisa jalan-jalan atau belanja di mall. Bioskop di Kota Cinema Mall Jember pun begitu, dengan menyediakan fasilitas pujasera yang amat luas dengan berbagai pilihan stand makanan, panggung live music, dan ruang teater yang baru, akan jadi opsi yang meyakinkan. Begitu pula di Transmart Jember, dan pusat perbelanjaan Roxy Square Jember.
Tapi, saya pribadi lebih suka ke NSC. Selain efek nostalgia, juga nggak susah-susah amat untuk parkir atau menuju tempat nontonnya. Karena saya juga suka mepet-mepet datang ke bioskop. Dan karena seringnya sepi, saya lebih sering ke mari jadinya. Serasa menonton lebih privat. Lagian, lebih dekat dengan tempat kost.
Namun, melihat kenyataan itu, saya kadang berpikir, di tengah arus perkembangan pembangunan dan perekonomian, eksistensi bioskop ini makin tergerus. Di lain sisi, berapa karyawan yang hidupnya digantungkan dari beroperasinya bioskop ini. Semoga tetap ada.
Bahkan saat saya berniat nonton film Gundala, dan mengecek jadwalnya di official instagramnya, tertulis bahwa beli satu tiket gratis popcorn. Mungkin ini jadi strategi menarik penonton juga. Termasuk saya yang biasanya nonton tanpa beli popcorn. Antara senang dapat popcorn sekaligus terbersit sedih juga melihat kenyataan ini.
Yang saya suka di NSC Jember ini, saat hari senin-kamis, harga tiketnya hanya Rp25.000, Jum'at-Sabtu Rp30.000,- sedangkan hari minggu Rp35.000. Jadi kalau mau hemat saya menonton di hari senin-kamis. Menonton di sini lebih membuat saya tenang, dengan efek klasik dan teduh karena letaknya agak di pemukiman.
Saya masih ingat, NSC adalah tempat pertama saya nonton film di bioskop. Saat itu filmnya Sang Pemimpi yang merupakan sekuel dari Laskar Pelangi. Kalau tidak salah, itu film tahun 2008. Saya pun saat itu hanya menonton karena menemani teman, dan karena sudah kecapekan saya tidur saat film tayang. Memang enak ya, tertidur di bioskop dengan kursi yang empuk. Bangun-bangun film sudah usai. Hehe.
Kini, NSC seakan makin ditinggalkan oleh waktu. Masyarakat mulai berbondong mencoba dan menikmati bioskop-bioskop baru yang harganya juga rata-rata sama namun dengan kondisi yang lebih baru dan nyaman. Seperti di Lippo Mall, sebelum atau setelah nonton bisa jalan-jalan atau belanja di mall. Bioskop di Kota Cinema Mall Jember pun begitu, dengan menyediakan fasilitas pujasera yang amat luas dengan berbagai pilihan stand makanan, panggung live music, dan ruang teater yang baru, akan jadi opsi yang meyakinkan. Begitu pula di Transmart Jember, dan pusat perbelanjaan Roxy Square Jember.
Tapi, saya pribadi lebih suka ke NSC. Selain efek nostalgia, juga nggak susah-susah amat untuk parkir atau menuju tempat nontonnya. Karena saya juga suka mepet-mepet datang ke bioskop. Dan karena seringnya sepi, saya lebih sering ke mari jadinya. Serasa menonton lebih privat. Lagian, lebih dekat dengan tempat kost.
Namun, melihat kenyataan itu, saya kadang berpikir, di tengah arus perkembangan pembangunan dan perekonomian, eksistensi bioskop ini makin tergerus. Di lain sisi, berapa karyawan yang hidupnya digantungkan dari beroperasinya bioskop ini. Semoga tetap ada.
Bahkan saat saya berniat nonton film Gundala, dan mengecek jadwalnya di official instagramnya, tertulis bahwa beli satu tiket gratis popcorn. Mungkin ini jadi strategi menarik penonton juga. Termasuk saya yang biasanya nonton tanpa beli popcorn. Antara senang dapat popcorn sekaligus terbersit sedih juga melihat kenyataan ini.
Yang saya suka di NSC Jember ini, saat hari senin-kamis, harga tiketnya hanya Rp25.000, Jum'at-Sabtu Rp30.000,- sedangkan hari minggu Rp35.000. Jadi kalau mau hemat saya menonton di hari senin-kamis. Menonton di sini lebih membuat saya tenang, dengan efek klasik dan teduh karena letaknya agak di pemukiman.
Hayo nontonnya ma siapa nih...
ReplyDeleteRoda jaman emg terus berputar yah. Yang tidak bisa beradaptasi maka akan tergerus
sama teman dong bang Day, masa sama ayah ibu, kan udah gede saya. heheh
Deletesampai kapan cmn jadi teman.#eh
DeleteDi Purwokerto juga gitu. Ada bioskop daerah yang mulai ditinggalkan customer. Tapi jujur gw lebih seneng nonton di bioskop lokal. Ada nostalgianya.
ReplyDeleteNah, sepakat sama mas Riza. yang lokal penuh nostalgia yah.
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteBioskop modern sekarang biasanya wajib menyatu dengan mall beda dengan dulu. Karakteristik Penonton sekarang harus main ke mall dulu baru nonton bioskop. Sedih juga kalau bioskop ditinggalkan pelanggan mungkin itu tidak ada mall/tempat main/kuliner yang diinginkan. Nice info.. Oh ya, saya follower baru blog ini. Mampir ke blog saya ya. Thx
ReplyDeletebenar mas, sekarang menyatu dengan tempat-tempat nongkrong. jadi lebih enak kalau menunggu waktu nonton sambil kulineran dulu atau jalan-jalan dulu di mallnya. begitu lah. terima kasih mas vicky! siap
DeleteWaaah, saya juga jadi ingat dulu pernah nonton Sang pemimpi :)
ReplyDeleteSaksi tetralogi laskar pelangi nih :)
DeleteDi Jogja yang begini, malah sudah ngga ada. Kalau nga salah, dulu namanya bioskop permata
ReplyDeletejogja udah banyak malah ya mas wah kangen jogja
DeleteWah ruangannya serasa ruangan rumah sakit ya he he he
ReplyDeletebegitu ya om, hehe
Delete