Saya Seorang Pemabuk

Yang nampak di media sosial saya khususnya instagram, memang yang indah-indah saja fotonya. Saya selalu coba unggah yang enak dipandang atau yang senada dan berpola. Bagi saya, instagram saya adalah galeri khusus untuk foto-foto yang sudah estetik, setidaknya di mata saya. Ditambah caption yang mungkin cukup panjang, sudah lengkaplah cerita dari foto itu.

Kalau kita lihat travel blogger, travel-travel account di instagram nampaknya memang yang indah-indah saja yang diunggah. Di atas gunung, di pinggir pantai, dan di tengah hutan, di mana pun itu. Melihatnya, serasa kita ingin sampai pula di tempat itu.

Tapi, yang tidak diperlihatkan adalah bagaimana perjalanan untuk sampai ke sana.

Untuk sampai di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ini, saya naik jeep dan melewati jalan berkelok. Perut serasa dikocok, dan pandangan agak berkunang, setengah mati saya menahan agar badan tetap kondusif dan nggak malu-maluin harus tumbang tengah jalan.

Untuk sampai di atas puncak yang nggak tinggi-tinggi amat, saya juga nguat-nguatin diri untuk tetap jalan dan suasana badan tetap nyaman. Kadang angin yang tiba-tiba bertiup kencang dan hujan yang awet terasa mencolek suhu tubuh.


Saya sebagai seorang pejalan tanggung, paham sekali akan hal itu. Iya, tanggung karena mainnya nggak jauh-jauh amat, tetapi ya suka jalan-jalan. Hanya keterbatasan dana saja yang jadi masalah. Karena itu semua kembali pada prioritas.

Ada hal yang saya benci dari sebuah perjalanan. Hal ini yang kerap merusak suasana, menyita waktu, dan ingin membuat saya kembali ke rumah dan tidur saja dengan nyaman. Pada saat itu, bayang-bayang rumah adalah bayang-bayang paling indah dan menggoda.

Sesuai dengan judulnya, untuk mengatasi faktor-faktor penghambat macam itu, yang bisa saya lakukan adalah bertahan. Dan menjadi mabuk.

Benar, saya seorang pemabuk. Lebih tepatnya mabuk perjalanan. Dan jika Anda juga mengalaminya, Anda akan tahu betul bagaimana rasanya. Mual, keringat dingin, kepala pusing, dan perjalanan jadi tak menyenangkan.

Sejauh ini, tak ada penanganan atau pencegahan yang benar-benar manjur bagi saya. Semacam lapar, bisa muncul sewaktu-waktu. Karena tidak selalu juga saya mengalaminya. Kalau badan sedang fit ya lancar dan aman. Tetapi memang tak menyenangkan, saya benci jadi seorang pemabuk.

Judulnya click bait, ya? Ya, saya sengaja. Hehe. Maklum sekarang jamannya click bait.

Karena mabuk itu tak hanya mabuk minuman, bisa mabuk cinta, mabuk agama, hingga mabuk darat, mabuk udara, dan mabuk laut. Peace! Selamat berlibur kapan pun waktunya.

10 comments :

  1. Wahhh bener banget si, saya pun pernah dalam perjalanan mabuk dan membuat kepala pusing, tapi gak sampe mual.. Karena mual nya bisa saya tahan, walaupun sudah keringat dingin. Kalo saya sendiri untuk mengatasi hal itu dengan tidak terlalu memikirkannya, yang terpenting saya bisa sampai dengan cepat dan perjalanan yang dilalu bisa menyenangkan.. Soalnya pernah sih, kalo ingin mual pasti mual, tapi kalo berpikir tidak ingin mual ya tidak mual, pengalaman aja sih hihiih

    ReplyDelete
    Replies
    1. mungkin tidak sampai muntah kali ya mas andrie maksudnya. hehe. eh betul harus ada yang mengalihkan fokus jg biar teralihkan.

      Delete
  2. hahahha, kalau saya sih. belum sampe setangah uda bendera putih naik tangga itu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waduh artinya menyerah :D

      Delete
    2. waduh lambaikan tangan ke kamera mas hehe

      Delete
  3. Saya kita mb Ajen. Kalo busnya bau saya pastin hoek2 hoek sepanjang jalan. Kecuali saya yang nyetir, tapi sopir bus gak ada yang mau tukeran :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jangan lakukan itu Bang Day, bisa mabuk seisi busnya hihi

      Delete
  4. Lah, bersih amat itu? Lagi musim hujan yah? Kalo dulu saya ke situ lagi musim kering sih. Banyak banget pasirnya. Mana debunya terbang ke mana-mana...


    Banyak-banyak makan singkong sebelum bpergi mbak. Makan singkong bikin kita gak muntah. Karena dia banyak seratnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hijau banget Mas, lagi musim hujan itu. Itu pun saat sedang gerimis dan angin cukup kencang. Siap Mas Riza sepertinya harus dipraktikkan nih.

      Delete
  5. hehehe memang ada tipikal orang yang meskipun naik mobil avanza aja minimal, ehh bisa mabuk, kayak orang kantorku.

    ReplyDelete

Silakan tinggalkan jejak di sini :)

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates